Jaemin perlahan mendekati seorang anak laki-laki yang kini sedang terduduk di lantai kostan Jeno. Dari jauh anak tersebut tampak kebingungan, linglung, seperti anak hilang. Namun anehnya, anak tersebut memakai kaus yang ukurannya jauh lebih besar dari tubuhnya, celananya juga, anak yang mirip Jeno itu tampak tenggelam dalam pakaiannya.
“Halo...” Ia mencoba berhati-hati, tidak ingin menakuti anak yang baru saja ia temui ini.
Anak itu menyadari kedatangan Jaemin dan langsung berdiri. Namun sayangnya celana kebesarannya serta dalaman lepas begitu saja membuat area bawahnya terlihat. Buru-buru anak tersebut menutupi kemaluannya.
Lagipula mengapa anak ini memakai pakaian yang setara dengan orang dewasa?! Jika anak ini tinggal di kostan Jeno, lelaki itu harus bertanggung jawab dan menjawab berbagai pertanyaan yang akan Jaemin berikan.
“Jaemin...”
Anak itu membuka suara. Suara khas anak-anak memanggil namanya seakan kenal dengan Jaemin. Anak ini sangat pandai berbicara, Jaemin berjongkok menyetarakan dirinya dengan anak ini. Jaemin membantu menaikkan celana yang anak itu pakai sebelumnya. Jaemin mengisyaratkan agar anak itu menahan celananya agar tidak merosot lagi.
“Eee... Jeno mana?” Anak itu tampak bingung. Jaemin melihat ke sekitar, tempat itu terasa sepi tidak ada tanda-tanda keberadaan Jeno. Ia mencoba mengecek ke area tempat tidur namun nihil. Sepertinya hanya ada Jaemin dan anak asing tadi di sini.
“Jaemin ini gue!” Ia merasa ada yang menarik celananya. Dilihat ke bawah, ternyata anak tadi masih memegang celananya sambil menarik milik Jaemin. “Ini gue Na! Ini gue!” Suara khas anak-anak itu terus mengucapkan hal yang sama.
“Ini gue Jeno!”
Jaemin bersama anak tadi kini duduk di atas kasur Jeno. Jaemin masih memproses keadaan, apa yang sebenarnya terjadi di sini?!
“Kamu... namanya siapa?”
“Ck, ini gue na! Gue Jeno!”
“Kamu bukan Jeno...(?)”
Anak tadi tampak semakin kesal. Berkali-kali mengatakan bahwa ia adalah Jeno, namanya adalah Jeno. Jaemin tidak mengerti. Rasanya ada sesuatu yang salah di sini. Tidak ada Jeno, kemana dia? Apakah lelaki itu sedang keluar? Atau melarikan diri?
“Lo gak percaya? Ini gue Jeno!” Anak tersebut bangkit dari tempat tidur, berdiri di hadapan Jaemin. “Gue gak tau kenapa jadi gini, tapi ini gue Jeno! Dan... Kenapa juga gue berubah jadi anak kecil?! G-gue gak ngerti... Tapi please lo harus percaya sama gue Na. Gue Jeno!”
Cara bicara anak ini memang seperti Jeno, wajahnya bahkan mirip Jeno. Tetapi badannya saja yang seakan menciut kembali menjadi anak kecil. Jaemin tak tau mana yang harus ia percaya. Benar-benar kejadian yang di luar nalar. Tidak ada opsi lain, tidak ada Jeno hanya ada anak yang mengaku sebagai Jeno.
“Kalo... Eeem... Lo bener-bener Jeno, kasih tau hal yang cuma Jeno sama gue yang tau.”
Anak laki-laki dihadapannya tampak sedang berpikir. Jika anak itu memberikan jawaban sesuai, mungkin Jaemin bisa mempercayainya.
“Jeno confess ke Jaemin tiga minggu yang lalu,” jawab anak itu tanpa ragu-ragu. “Di parkiran kampus, habis kelas, jam 4 sore.” Bahkan detail tempat dan waktunya benar. “Tapi sayangnya di tolak mentah-mentah, dan pergi saat itu juga.”
Tidak ada alasan lagi buat Jaemin gak percaya. Semua yang anak itu katakan memang benar adanya. Tapi bayangin aja, seseorang tiba-tiba menciut kembali menjadi anak kecil namun masih bisa memperkenalkan diri sebagai dirinya dengan lancar.
Tetap saja ini semua tidak masuk akal! Apa yang Jeno sudah lakukan sampai-sampai lelaki itu berubah menjadi anak kecil?