Hawaiian Dr(u)nk

note; cerita ini murni karangan fiksi author. Tidak berniat menjelekkan atau menjatuhkan pihak manapun. Jika merasa menemukan kesamaan, itu adalah ketidak sengajaan author.

cerita ini diberi rating delapan belas tahun keatas🔞, jadi bagi yang masih dibawah umur harap bijak dalam memilih bacaan.


Apakah pekerjaan itu penting?

Tapi menurutnya ia tidak perlu pergi bekerja karena mau bagaimana pun ia tidak akan pernah kehabisan harta.

Yang membuatnya terlihat bodoh adalah, semua kekayaan yang dimilikinya bukan murni dari Jeno sendiri melainkan hasil jerih payah sang ayah yang bertahun-tahun membangun perusahaan nya sendiri sampai sebesar sekarang.

Bisa dibilang, Jeno ini anak tidak tahu diri.

Semua fasilitas yang ia inginkan sudah diberikan oleh sang ayah tanpa terkecuali. Tetapi yang membuat jengkel ialah Jeno yang masih berbuat seenaknya dan mengutamakan kepentingan pribadi ketimbang pekerjaan yang sudah menjadi tanggung jawabnya.

Sampai sang ayah memberikan kesempatan terakhir untuknya dengan bekerja sama dengan perusahaan Hwang maka jabatan serta fasilitas Jeno akan tetap ada.

Tapi jika ia gagal lagi, semua kesenangan duniawi nya akan ditarik dan akan dihukum agar tahu bagaimana rasanya kerja keras demi sesuap nasi.

Lee Jeno, seorang calon penerus pemimpin Lee Corp sedang terlentang di atas ranjang hotel dengan pikiran yang campur aduk.

Tak hanya entertain nya, posisi Jeno sebagai pemimpin utama perusahaan akan bergeser kepada sang adik yang saat ini tengah melanjutkan studi di Inggris.

Jeno mengusap wajahnya frustasi mengingat semua hal yang membahayakan kebahagiaan nya. Ia tak bisa membayangkan jika suatu saat nanti ia akan terpuruk dalam kemiskinan—tidak ada pesta, tumpukan uang, maupun wanita-wanita di sekitarnya. HIDUPNYA AKAN HANCUR!

“ARGHHH SIALANN!!”

Dirinya mendarat di tempat ini beberapa jam yang lalu. Hawaii—tempat yang sering menjadi destinasi liburan banyak orang, serta pemandangan pantainya yang indah.

Big wrong jika ada yang mengira Jeno kesini untuk berlibur. Sialnya, ia mendapat tugas penting dari sang ayah yang harus segera diselesaikan. Sedang memikirkan bagaimana caranya agar semua ini berjalan sempurna tanpa hambatan yang akan mempersulitnya nanti.

Tak lama, ponsel di atas nakasnya bergetar, menunjukkan sebuah nama yang ia sudah kenal sejak dua tahun yang lalu.

Pesan masuk dari Dawoon, sang sekertaris.

iMessage

Dawoon: besok jadwal kita untuk bertemu direktur utama Hwang Corp, saya harap bapak beristirahat dengan baik.

Dawoon: Onamarch sudah tahu kalau bapak ada disini.

Dawoon: sekedar informasi pak, nanti malam akan diadakan pesta yang dihadiri para petinggi perusahaan, termasuk Onamarch. Beliau mengundang anda ke pesta.

Dawoon: tapi jika pak Jeno mau istirahat saja, saya bisa langsung konfirmasi kepada sekertaris Onamarch.